BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semua
orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidak pastian, kecuali kematian,
yang meskipun demikian juga tetap mengandug ketidakpastian didalamnya, antara
lain mengenai : kapan dan karena apa kematian itu terjadi. Dimana ketidak
pastian mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta
risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, malahan
harus diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko
tersebut antara lain : kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan,
kecurangan, penggelapan dan sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian yang
tidak kecil.
Sehubungan kenyataan tersebut semua
orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya,
artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang
ditimbulkan dapat dihilangkan atau paling tidak diminumkan.
B.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah
untuk menjelaskan tentang konsep risiko. Sedangkan tujuan khususnya adalah :
1.
Mendeskripsikan pengertian risiko
2.
Merumuskan kriteria risiko
3.
Menjelaskan macam-macam Resiko
4.
Menjelaskan sikap positive dalam menghadapi
risiko
C.
Metode Penulisan
Metode
penulisan makalah ini bersifat deskriptif. Bahan-bahan yang diperoleh melalui
kajian dari berbagai sumber yang relevan diolah dan dideskripsikan kembali
untuk menjelaskan tujuan penulisan makalah ini sebagaimana yang tertuang pada
tujuan umum dan tujuan khusus di atas.
D.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah
diawali dengan Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan
penulisan, metode dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan, merupakan inti
makalah yang membahas tentang pengertian risiko, kriteria risiko, macam-macam risiko, sikap positive dalam
menghadapi risiko, dan diakhiri dengan Bab III Penutup.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN RISIKO
Arthur
Williams dan Richard, M. H. : ”Risiko adalah suatu
variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu”
A. Abas Salim : ”Risiko adalah
ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa
kerugian (loss)”
Soekarto
: ”Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa”
Herman
Darmawi : ”Risiko adalah probabilitas suatu hasil
yang berbeda dengan yang diharapkan”.
Prof
Dr.Ir. Soemarno,M.S. : ”Suatu kondisi yang timbul
karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang
mungkin terjadi disebut resiko”
Sri
Redjeki Hartono : ”Resiko adalah suatu
ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian”
Isto : “Resiko adalah bahaya yang dapat terjadiakibat sebuah proses yang
sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang”
Kata
risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai
dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Memahami konsep risiko
secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan
teknik manajemen risiko. Vaughan yang diterjemahkan oleh Herman Darmawi
(1997:18) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
1.
Risk is the chance of loss (risiko
adalah kans kerugian). Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan
suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu
kemungkinan Kerugian. sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai
dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat
probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2.
Risk is the possibility of loss (risiko
adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas
sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat
mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi
definisi ini agak longgar, tidak cocok
dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
3.
Risk is uncertainty (risiko adalah
ketidakpastian) Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan
ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama
artinya dengan ketidakpastian.
Dari ketiga definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa risiko adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian
dan juga ketidakpastian. Secara
umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.
B.
KRITERIA RESIKO
Risiko
selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang
tidak diduga/tidak diharapkan. Dengan demikian risiko ini mempunyai
karakteristik :
1.
Merupakan ketidak pastian atas
terjadinya suatu peristiwa
2.
Merupakan
ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Jadi ketidakpastian merupakan kondisi yang menyebabkan
timbulnya risiko. Kondisi ketidakpastian sendiri timbul karena berbagai
sebab, antara lain :
1.
Tenggang waktu
antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, dimana makin
panjang tenggang waktunya akan makin besar ketidakpastiannya.
2.
Keterbatasan informasi yang tersedia
yang diperlukan untuk penyusunan rencana.
3.
Keterbatasan pengetahuan/kemampuan
pengambilan keputusan dari perencana.
Kriteria resiko timbul apabila kita dihadapkan dan menentukan
pilihan antara dua alternatif atau lebih, hasilnya yang akan diperoleh tidak
diketahui dan dapat dinilai secara obyektif. Kreteria resiko mengandung potensi
kegagalan dan potensi keberhasilan yang dapat dikelompokan dalam tiga kelompok
:
1.
Kelompok
Resiko Rendah, Keberhasilan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan
kegagalan, namun usaha yang dikelola tidak ada tantangan dan wirausaha tidak
mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.
2.
Kelompok Resiko Sedang, Keberhasilan yang
dicapai lebih besar dibandingkan dengan kegagalan, unsur-unsur tantangan dengan
tingkat resiko selau diperhitungkan, kemampuan, pengalaman dan lain-lain
dioptimalkan.
3.
Kelompok
Resiko Tinggi, Keberhasilan yang diperoleh sangat kecil dibandingkan kegagalan
atau usaha yang digeluti lebih sering gagal dibandingkan dengan hasil.
C.
JENIS-JENIS RISIKO
Secara garis besar risiko dapat digolongkan menjadi dua macam,
yaitu berdasarkan sumber dan sifatnya. Berikut ini akan diuraikan secara
lengkap tentang kedua penggolongan tersebut:
1.
Risiko berdasarkan Sifatnya
Risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu
risiko spekulatif, risiko murni, dan risiko fundamental. Berikut adalah
penjelasanya.
a.
Risiko
Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang
dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan
kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko
bisnis (business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya
disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya
menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti
ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang
dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Resiko yang sengaja
ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak
tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
b.
Risiko Murni
Risiko murni (pure risk) adalah
sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan
tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila
perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita
kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian
kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada
kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Salah satu cara
menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya
kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan
istilah risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk). Resiko yang terjadi
tanpa disengaja. Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya.
Perbedaan utama antara risiko
spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk
risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko
murni tidak dapat kemungkinan untung.
c.
Resiko Fundamental
Resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada
seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir, angin topan, dan
sebagainya.
2.
Menurut sumber / penyebab
timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam :
|
|
a. Resiko
Intern,
yaitu risiko yang ditanggung berasal dari diri sendiri. Misalnya: kebakaran
yang berasal dari rumah si penerima risiko.
|
|
b. Resiko
ekstern,
yaitu risiko yang ditanggung tetapi berasal dari orang lain, seperti risiko
kebakaran dari rembetan rumah yang bersebelahan, bencana alam, pencurian,
perampokan dan sebagainya.
|
|
D.
SIKAP POSITIF DALAM MENGHADAPI RISIKO
Berikut langkah-langkah yang perlu
Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.
1.
Melakukan Riset hambatan-hambatan yang
akan muncul
Melakukan
riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan
usaha. Dengan begitu dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk
mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan
bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2.
Memilih peluang bisnis sesuai dengan
skill dan minat
Jangan
memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha
sesuai dengan skill dan minat, setidaknya memiliki bekal pengetahuan dan
keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah
perjalanan. Hindari peluang usaha yang tidak dikuasai, ini dilakukan agar tidak
kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3.
Mencari informasi mengenai kunci
kesuksesan bisnis
Hal
tersebut bisa membantu untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa
membuat usaha berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk
mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
4.
Menyesuaikan besar modal usaha yang dimiliki
dengan resiko usaha yang diambil
Jangan terlalu memaksakan diri untuk
mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang dimiliki
juga masih terbatas.
5.
Diperlukanya keteguhan hati yang
didukung dengan kreatifitas
Dengan
keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan
usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa diatasi dengan
baik.
6.
Cari informasi tentang prospek
bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko dan seberapa besar tingkat
kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
7.
Semakin besar tingkat kebutuhan
konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut.
Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.
Sebagai
wirusaha yang sukses dalam situasi penuh ketidak pastian dengan
mempertimbangkan keberhasilan dan kegagalan perlu diperhatikan:
1.
Daya tarik
setiap alternative
2.
Seberapa
besarnya kerugian yang mampu diemban
3.
Seberapa
jauh untuk dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dan dapat mengurangi
kegagalan.
Adapun
ciri-ciri wirausaha saling berkaitan dengan perilaku pengambil resiko antara
lain:
1.
Pengambillan
resiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi yang merupakan bagian penting
dalam mengubah ide menjadi realitas
2.
Pengambilan
resiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri
3.
Pengetahuan
realistik mengenai kemampuan yang dimiliki.
BAB
III
PENUTUPAN
Rangkuman
§ Risiko
adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian.
§ Risiko
mempunyai 2 karakteristik :
1. Merupakan
ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa
2. Merupakan ketidak pastian yang bila terjadi akan
menimbulkan kerugian
§ Risiko dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu
berdasarkan sumber dan sifatnya
§ Risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu risiko spekulatif, risiko murni, dan risiko fundamental
§ Risiko berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu risiko internal dan risiko eksternal
DAFTAR
PUSTAKA