Rabu, 23 April 2014

Hari Pahlawan Harinya Sejarah


Created : Bazlah
“Kau bosan ngga sih sama pelajaran ini?” tanya Arin ketika pelajaran sejarah berlangsung, “Tidak” jawab Tata  dengan singkatnya.
*Arin dan Tata adalah murid kelas 12 dari sebuah sekolah menengah swasta, mereka sudah berteman semenjak mereka  dikelas 10. Hari ini mereka sedang berada dikelas pak saiful guru sejarah mereka di sekolah*
“Arin, kau tidur?” tanya Tata dengan nada tinggi, “Arin bangun kau sungguh keterlaluan” kesalnya. “Hah? Apa sih aku bosan dengan pelajaran ini tau, yang kita pelajari hanya itu-itu saja” Jawab Arin. “Sejarah itu penting, kau bilang yang kita pelajari hanya itu-itu saja, kau sudah merasa pintar? Sudah aku ingin belajar” Tegas Tata dan langsung meninggalkan Arin yang masih tertidur.
*Bel istirahat berbunyi*
“Ah, akhirnya selesai juga pelajaran ini” ucap Arin dengan senangnya, “Ayo kita kekantin ta” Ajak Arin kepada Tata, “Iya” Jawab Tata yang masih kesal dengan Arin.
*Sesampainya mereka di kantin*
“Bu, aku mau gorengan tempenya 2 ya” ucap Arin kepada ibu kantin, “Arin, kau tau siapa yang menemukan tempe? Siapa yang punya pikiran sampai dia bisa membuat kedelai berbentuk seperti tempe yang sedang kau pesan itu? Kau bilang kau tau semuanya” Tanya Tata kepada Arin, “Mana aku tau, maksudmu apa? Aku kan bilang tentang sejarah bukan tentang tempe seperti ini” Jawab Arin dengan kesal, “Tetapi tempe itu kan punya sejarahnya juga rin, kau bilang kau bosan tentang pelajaran sejarah? Kau bilang kau sudah tau segalanya tentang sejarah tapi aku tanya tentang tempe saja kau tidak tau” ucap Tata. “Ya tapi itu kan sulit, kau tanya ke semua orang juga  mereka belum tentu tau” Jawab Arin tak mau kalah.
“Baik, aku tanya sama kamu siapa presiden pertama Indonesia?” Tanya Tata dengan tenang, “Ah, gampang itu Soekarno kan, wakil presiden saja aku tau ia kan Hatta” Jawab Arin dengan sombongnya, “Kalau begitu kau pasti tau dong nama-nama pahlawan yang memperjuangkan negeri kita ini tadi kita dikelas membahas itu loh” Balas Tata, “Hah, Cuma begitu saja itu mah pelajaran anak SD, emmm patimura kan” Jawab Arin dengan wajah pucat karena yang ia tau hanya patimura itu saja. “Kamu hanya tau patimura dari uang 1000an yang kau pegang itu kan? Haha” Balas Tata.
 *Akhirnya Arinpun berfikir iapun merasa kalau ia memang belum tau tentang sejarah apalagi pahlawan yang telah memperjuangkan negeri ini, yang membuat ia bisa hidup dengan tenang, bersekolah dengan tenang, tidak mendengar suara senapan dimana-dimana, iapun berusaha meminta maaf kepada Tata*
“Aku minta maaf ya Ta, aku benar-benar sok tau tadi, aku jadi menyesal karena tidak mengikuti pelajaran pak saiful” Ucap Arin dengan malu dan sedih, “Tak apa-apa rin, aku hanya ingin mengingatkanmu, kau mungkin sudah keluar garis tadi, jadi aku ingin mengembalikanmu kegaris lurusmu” Jawab Tata menenangkan Arin. “Iya ta, aku sadar sejarah itu penting dari sana juga aku bisa menimbulkan rasa nasionalisme, aku bisa lebih tau jasa-jasa pahlawanku di masa penjajahan dulu, aku bisa tau bagaimana keadaan masa dulu ketika sekolahpun merasa was-was aku bisa bersyukur dengan hidupku sekarang, bersyukur aku bisa hidup semudah ini” Balas Arin.
“Nah, itu dia. Rin kamu ingatkan 2 hari lagi kita memperingati Hari Pahlawan tanggal 10 November ini?” Tanya Tata kepada Arin, “Ya ampun, aku hampir lupa kita harus memperingati ini ta, kita ajak teman-teman kita untuk berpartisipasi” Jawab Arin dengan semangat.
*Dan mereka akhirnya mengajak teman-teman sekolahnya untuk memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November itu, mereka memperingatinya dengan membuat lomba puisi, pidato dan tidak lupa upacara menghormati para pahlawan yang telah gugur. Ayo kita sebagai pemuda pemudi yang sudah hidup mudah dan tenang mengingat lagi perjuangan para pahlawan kita yang membela dan memperjuangkan kemerdekaan tanah air kita tercinta ini, jangan hanya diam ketika melihat sebuah masalah dinegeri ini, kau sama saja membuat perjuangan mereka sia-sia*

SELAMAT HARI PAHLAWAN !!

JANGAN KAU MENANGIS


Created :
BAZLAH
                                             
Jangan kau menangis
Para Pahlawanku
Melihat pemuda pemudimu kini
            Jangan kau menangis
            Para Pahlawanku
            Mengingat jasamu untuk memperjuangkan negeri ini
Dulu kau berjuang
Kini kami sia-siakan
Dulu kau bertaruh nyawa
Kini kami hanya diam saja
            Cita-citamu yang kau harap kami teruskan
            Tapi kini mendengarnya pun TIDAK
Pemuda pemudi yang kau harapkan
Kini hanya bisa melihat kekacauan dan diam saja
Maafkan kami para Pahlawanku
Perjuanganmu seakan sia-sia kini
Dan untuk kau para pemuda pemudi
INGAT SUMPAHMU
Ingat betapa mudahnya hidupmu sekarang
            Sadarlah kau para pemuda pemudi

            Jangan kau buat mereka menangis lagi

KONSEP RESIKO

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
            Semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidak pastian, kecuali kematian, yang meskipun demikian juga tetap mengandug ketidakpastian didalamnya, antara lain mengenai : kapan dan karena apa kematian itu terjadi. Dimana ketidak pastian mengakibatkan adanya risiko (yang merugikan) bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih-lebih dalam dunia bisnis, ketidakpastian beserta risikonya merupakan sesuatu yang tidak dapat diabaikan begitu saja, malahan harus diperhatikan secara cermat, bila orang menginginkan kesuksesan. Risiko tersebut antara lain : kebakaran, kerusakan, kecelakaan, pencurian, penipuan, kecurangan, penggelapan dan sebagainya, yang dapat menimbulkan kerugian yang tidak kecil.
            Sehubungan kenyataan tersebut semua orang (khususnya pengusaha) selalu harus berusaha untuk menanggulanginya, artinya berupaya untuk meminimumkan ketidakpastian agar kerugian yang ditimbulkan dapat dihilangkan atau paling tidak diminumkan.
B.            Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk menjelaskan tentang konsep risiko. Sedangkan tujuan khususnya adalah :
1.             Mendeskripsikan pengertian risiko
2.             Merumuskan kriteria risiko
3.             Menjelaskan macam-macam Resiko
4.             Menjelaskan sikap positive dalam menghadapi risiko
C.           Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini bersifat deskriptif. Bahan-bahan yang diperoleh melalui kajian dari berbagai sumber yang relevan diolah dan dideskripsikan kembali untuk menjelaskan tujuan penulisan makalah ini sebagaimana yang tertuang pada tujuan umum dan tujuan khusus di atas.
D.           Sistematika Penulisan
            Sistematika penulisan makalah diawali dengan Bab I Pendahuluan yang meliputi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan, merupakan inti makalah yang membahas tentang pengertian risiko, kriteria risiko, macam-macam risiko, sikap positive dalam menghadapi risiko,  dan diakhiri dengan Bab III Penutup.





BAB II
PEMBAHASAN
A.           PENGERTIAN RISIKO
            Secara etimologis, risiko berasal dari bahasa Yunani rizikon yang berarti akar. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Risiko adalah akibat yang kurang menyenangkan (merugikan, membahayakan) dari suatu perbuatan atau tindakan. Banyak para ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang risiko, diantaranya sebagai berikut:
Arthur Williams dan Richard, M. H. : ”Risiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu”
A. Abas Salim : ”Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)”
Soekarto : ”Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa”
Herman Darmawi : ”Risiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan”.
Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S. : ”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko”
Sri Redjeki Hartono : ”Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian”
Isto : “Resiko adalah bahaya yang dapat terjadiakibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang”
Kata risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian dan sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh kebanyakan orang. Memahami konsep risiko secara luas, akan merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Vaughan yang diterjemahkan oleh Herman Darmawi (1997:18) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagai berikut:
1.             Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian). Chance of Loss biasanya dipergunakan untuk menunjukkan suatu keadaan dimana terdapat suatu keterbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan Kerugian. sebaliknya jika disesuaikan dengan istilah yang dipakai dalam statistik, maka chance sering dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu.
2.             Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol dan satu. Definisi ini barangkali sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari, akan tetapi definisi ini agak longgar, tidak  cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif.
3.             Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian) Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian. Karena itulah ada penulis yang mengatakan bahwa risiko itu sama artinya dengan ketidakpastian.
Dari ketiga definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa risiko adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian. Secara umum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan.
B.            KRITERIA RESIKO
Risiko selalu dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya sesuatu yang merugikan yang tidak diduga/tidak diharapkan.  Dengan demikian risiko ini mempunyai karakteristik :
1.             Merupakan ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa
2.             Merupakan ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian.
Jadi ketidakpastian merupakan kondisi yang menyebabkan timbulnya risiko. Kondisi ketidakpastian sendiri timbul karena berbagai sebab, antara lain :
1.             Tenggang waktu antara perencanaan suatu kegiatan sampai kegiatan itu berakhir, dimana makin panjang tenggang waktunya akan makin besar ketidakpastiannya.
2.             Keterbatasan informasi yang tersedia yang diperlukan untuk penyusunan rencana.
3.             Keterbatasan pengetahuan/kemampuan pengambilan keputusan dari perencana.
   Kriteria resiko timbul apabila kita dihadapkan dan menentukan pilihan antara dua alternatif atau lebih, hasilnya yang akan diperoleh tidak diketahui dan dapat dinilai secara obyektif. Kreteria resiko mengandung potensi kegagalan dan potensi keberhasilan yang dapat dikelompokan dalam tiga kelompok :
1.             Kelompok Resiko Rendah, Keberhasilan yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan kegagalan, namun usaha yang dikelola tidak ada tantangan dan wirausaha tidak mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki.
2.              Kelompok Resiko Sedang, Keberhasilan yang dicapai lebih besar dibandingkan dengan kegagalan, unsur-unsur tantangan dengan tingkat resiko selau diperhitungkan, kemampuan, pengalaman dan lain-lain dioptimalkan.
3.             Kelompok Resiko Tinggi, Keberhasilan yang diperoleh sangat kecil dibandingkan kegagalan atau usaha yang digeluti lebih sering gagal dibandingkan dengan hasil.
C.           JENIS-JENIS RISIKO
Secara garis besar risiko dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan sumber dan sifatnya. Berikut ini akan diuraikan secara lengkap tentang kedua penggolongan tersebut:
1.             Risiko berdasarkan Sifatnya
Risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu risiko spekulatif, risiko murni, dan risiko fundamental. Berikut adalah penjelasanya.
a.             Risiko Spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis (business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya
b.             Risiko Murni
            Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan (insurable risk). Resiko yang terjadi tanpa disengaja. Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya.
            Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
c.              Resiko Fundamental
            Resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.
2.             Menurut sumber / penyebab timbulnya, risiko dapat dibedakan kedalam :
a.      Resiko Intern, yaitu risiko yang ditanggung berasal dari diri sendiri. Misalnya: kebakaran yang berasal dari rumah si penerima risiko.
b.      Resiko ekstern, yaitu risiko yang ditanggung tetapi berasal dari orang lain, seperti risiko kebakaran dari rembetan rumah yang bersebelahan, bencana alam, pencurian, perampokan dan sebagainya.
D.           SIKAP POSITIF DALAM MENGHADAPI RISIKO
Berikut langkah-langkah yang perlu Anda perhatikan, untuk mengurangi resiko.
1.             Melakukan Riset hambatan-hambatan yang akan muncul
Melakukan riset mengenai hambatan-hambatan yang dimungkinkan muncul ditengah perjalanan usaha. Dengan begitu dapat menyiapkan strategi sedini mungkin, untuk mengantisipasi hambatan yang dimungkinkan ada. Misalnya saja resiko persaingan bisnis yang dimungkinkan semakin meningkat.
2.             Memilih peluang bisnis sesuai dengan skill dan minat
Jangan memulai usaha hanya karena ikut-ikutan trend yang ada. Dengan memulai usaha sesuai dengan skill dan minat, setidaknya memiliki bekal pengetahuan dan keahlian untuk mengurangi dan mengatasi segala resiko yang muncul di tengah perjalanan. Hindari peluang usaha yang tidak dikuasai, ini dilakukan agar tidak kesulitan dalam mengatasi segala resikonya.
3.             Mencari informasi mengenai kunci kesuksesan bisnis
Hal tersebut bisa membantu untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang bisa membuat usaha berkembang, dan langkah apa saja yang tidak perlu dilakukan untuk mengurangi munculnya resiko yang tidak diinginkan.
4.             Menyesuaikan besar modal usaha yang dimiliki dengan resiko usaha yang diambil
Jangan terlalu memaksakan diri untuk mengambil peluang usaha yang beresiko besar, jika modal usaha yang dimiliki juga masih terbatas.
5.             Diperlukanya keteguhan hati yang didukung dengan kreatifitas
Dengan keteguhan hati dalam mencapai kesuksesan serta kreatifitas untuk mengembangkan usaha dengan ide-ide baru. Maka segala resiko yang muncul bisa diatasi dengan baik.
6.             Cari informasi tentang prospek bisnis tersebut sebelum mengambil sebuah resiko dan seberapa besar tingkat kebutuhan masyarakat akan produk Anda.
7.             Semakin besar tingkat kebutuhan konsumen akan sebuah produk, maka akan memperkecil resiko bisnis tersebut. Setidaknya resiko dalam memasarkan produk.
Sebagai wirusaha yang sukses dalam situasi penuh ketidak pastian dengan mempertimbangkan keberhasilan dan kegagalan perlu diperhatikan:
1.             Daya tarik setiap alternative
2.             Seberapa besarnya kerugian yang mampu diemban
3.             Seberapa jauh untuk dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan dan dapat mengurangi kegagalan.
Adapun ciri-ciri wirausaha saling berkaitan dengan perilaku pengambil resiko antara lain:
1.             Pengambillan resiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi yang merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas
2.             Pengambilan resiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri
3.             Pengetahuan realistik mengenai kemampuan yang dimiliki.




BAB III
PENUTUPAN
Rangkuman
§  Risiko adalah sesuatu yang mengandung kemungkinan kerugian dan juga ketidakpastian.
§  Risiko mempunyai 2 karakteristik :
1.      Merupakan ketidak pastian atas terjadinya suatu peristiwa
2.      Merupakan ketidak pastian yang bila terjadi akan menimbulkan kerugian
§  Risiko dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu berdasarkan sumber dan sifatnya
§  Risiko berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 3, yaitu risiko spekulatif, risiko murni, dan risiko fundamental
§  Risiko berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu risiko internal dan risiko eksternal





DAFTAR PUSTAKA